Posted on Leave a comment

Ampunan Allah dan Perlindungan-Nya

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi:

“Akulah Maha Pemurah dan Maha Agung untuk memberikan ma’af dengan jalan menutupi (keaiban) Muslim dalam dunia, kemudian menelanjangi rahasianya sesudah menutupinya. Dan Aku senantiasa mengampuni hamba Ku selama hamba-Ku meminta ampun kepada-Ku”.

(HQR Hakim at-Turmudzi yang bersumber dari Hasan al-Basyri, mursal dan diriwayatkan juga ol Abu Ja’far Muhammad al-‘Uqaili dari al-Hasan d Anas yang bersumber dari Anas r.a.)

Dari Hadits di atas dapat kita fahami, bahwa Allah sw Sangat Pemurah, sangat dermawan, dan sangat luas rahmat-Nya. Begitu luas rahmat-Nya sehingga Dia senantiasa membuka selebar-lebarnya pintu taubat bagi orang-orang yang suka taubat dan memohon ampun dengan memenuhi syarat-syarat taut sebagaimana mestinya.

Apabila Allah swt. telah memaafkan seseorang di dalam dunia ini karena telah taubat, menyesal atas keterlanjurannya, berjanji tidak akan mengerjakan mengulangi lagi kedurhakaannya dan atau meminta maaf kepada orang yang bersangkutan dan ber-Istiqamah (menepati pendirian), dosanya tidak akan diganggu gugat lagi. Allah swt. memang sangat Pengampun lagi Maha Penyayang.

Akan tetapi dosa yang tidak dimintakan ampunan dan di- rahasiakan oleh yang bersangkutan, Allah akan tetap mem- beberkannya kelak di Yaumil Hisab.

Di dalam al-Quran terdapat beberapa ayat yang menunjukkan sifat “al-Karim” yang telah disebutkan dalam Hadits Qudsi tesebut di atas di antaranya:

Dan barangsiapa yang kufur, sesungguhnya Rabbi Maha kaya lagi Maha Pemurah. (Q.S. 27 an-Naml: 40)

Wahai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rab-mu Yang Maha Pemurah.(Q.S. 82 al-Infithar: 6)

Bacalah! Dan Rab-mulah Yang Maha Pemurah. (Q.S, 96 al-Alaq: 3)

Maha berkah nama Rab-mu Pemilik Keagungan dan kurnia. (Q.S. 55 ar-Rahman: 78)

“Al-‘adhim” artinya: “Yang Maha Agung” merupakan sifat Allah yang disebutkan di dalam al-Quran, di antaranya:

Dan Allah memberikan keistimewaan dengan Rahmat-Nya kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Allah pemilik utama lagi Maha Agung. (Q.S. 2 al-Baqarah: 105)

Dan Dialah yang Maha tinggi lagi Maha Agung. (Q.S.42 as-Syura’: 4)

Maka bertasbihlah dengan nama Rab-mu Yang Maha Agung. (Q.S. 56 al-Waqi’ah: 74)

Di antara nama-nama Allah ialah: al-‘Afuwwu “Maha Pemaaf”. Dalam Hadits riwayat Abubakar r.a. kita dianjurkan oleh Nabi saw. untuk selalu memohon ke hadirat Allah, memperoleh ma’af, afiat (keselamatan dari penyakit, ujian dan cobaan) dan mu’afat (diselamatkan dari gangguan dan mengganggu orang lain).

Nabi saw. bersabda:

“Mintalah kepada Allah ma’af, ‘afiat dan Mu’afat”:

Ayat-ayat al-Quran yang berhubungan dengan sifat al’afuwwu ialah sebagai berikut:

Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Penyayang. (Q.S. 4 an-Nisa 43)

Sesungguhnya Allah Maha Pema ‘af lagi Maha Kuasa. (QS. 4 an-Nisa: 149)

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema’af lagi Maha pengampun. (Q.S. 22 al-Haj: 60)

Dan Dialah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya dan mema ‘afkan perbuatan dosa. (Q.S. 42 as-Syura: 25)

Di antara nama-nama Allah ialah “as-Sattar”, artinya: Yang menutupi cela keaiban dan rahasia hamba-hamba-Nya. Allah Yang Maha Mengetahui segala keaiban, kesalahan, kedurhakaan dan kema’siatan yang dilakukan hamba-Nya, akan tetapi Dia pula yang menutupi segala cela hamba-hamba-Nya.

Sesungguhnya Allah swt. bersifat Hayyun dan Satir, me- nyenangi pemalu (dari berbuat jahat), dan menyenangi orang yang suka menutupi rahasia. (HQR Ahmad, Abu Daud, Nasai, dari Ya’la bin Umayyah)

Oleh karena itu kita dianjurkan untuk sering berdu’a ke hadirat Allah.

“Ya Allah, tutupilah kami dengan tirai-Mu yang indah”.

Di antara nama-nama Allah lainnya ialah al-Ghaffar dan al-Ghafur, artinya yang menutupi kesalahan hamba-Nya dengan pengampunan.

Hal ini dikemukakan dalam ayat-ayat sebagai berikut:

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (Q.S. 5 al-Maidah: 101)

Dan Rab-mu Maha Pengampun lagi Pemilik Rahmat. (Q.S. 18 al-Kahfi: 58)

Dan Dialah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. (Q.S. 34 Saba’: 2)

Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S. 35 al-Fathir: 28)

Dan sesungguhnya benar-benar Aku Maha Pengampun bagi orang yang taubat, beriman dan beramal shaleh, kemudian ia mengikut petunjuk. (Q.S. 20 Thaha: 82)

Rab Penguasa langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Perkasa, Maha pengampun. (Q.S. 38 Shad: 66)

Dan aku mengajak kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S. 40 Ghafir: 42)

Aku berkata: “Minta Ampunlah kepada Rab-kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Q.S. 71 Nuh: 10)

Dikutip dari Buku Hadits Qudsi Karangan KHM Ali Usman dkk, CV Penerbit Diponegoro

Tinggalkan Balasan