Posted on Leave a comment

 Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek

Apa itu PKM PI?
PKM-PI adalah kepanjangan dari Program Kreativitas mahasiswa Penerapan Iptek. Sesuai dengan namanya, program ini hadir sebagai problem solving. khususnya di kalangan para mahasiswa. Dimana mahasiswa diajak terlibat aktif dan produktif memecahkan permasalahan masyarakat. sehingga masyarakat pun merasa terbantu dan bisa lebih berkembang.

Tujuan dari PKM PI
Jika kamu seorang mahasiswa yang akan atau sedang mengikuti PKM-PI pasti sudah tahu bukan? Yap, dari sekian banyak tujuan, berikut adalah beberapa tujuan yang mungkin perlu dipahami oleh calon peserta PKM-PI.

1. Motivasi Bagi Mahasiswa
Disadari atau tidak, PKM-PI secara tidak langsung sebagai motivasi mereka turut aktif dan interaktif kepada para pelaku usaha secara profesional. Dimana, kemampuan seperti ini tidaklah dimiliki oleh semua orang, dan kesempatan ini pun juga tidak untuk sembarang orang.

2. Mengidentifikasi Masalah
Jika kita memperhatikan lebih seksama, maka PKM-PI dapat membantu untuk mengidentifikasi persoalan yang dialami oleh masyarakat maupun mitra program. Setidak dengan proses identifikasi, mahasiswa akan mengetahui banyak ilmu baru dan mengasah keterampilan mereka.

3. Menerapkan Ilmu Selama Di Kelas Ke Lapangan
Tidak hanya itu, mahasiswa juga secara tidak langsung kegiatan PKM-PI sebagai sarana untuk mengasah keterampilan dan ilmu yang selama ini diperoleh di kampus. Jika kamu menerapkan dan mengaplikasikan dengan sangat baik, itu berarti kamu benar-benar mengikuti pembelajaran selama di kelas.

4. Mengasah Skill Problem Solving
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jika program PKM-PI dengan tegas dan jelas sebagai langkah melibatkan mahasiswa untuk menemukan problem solving. Dimana mahasiswa dituntut untuk cepat dan sigap terhadap mitra program agarmasalah yang selama ini dihadapi segera terpecahkan.

Bagaimana, sampai di sini sudah tahu bukan apa saja tujuan dari PKM PI itu apa saja? Setelah mengetahui arti singkat dan tujuan, kamu juga perlu tahu luaran PKM PI loh.

Luaran dari PKM PI
Di paragraf sudah disinggung tentang tujuan PKM-PI. Berikut adalah luaran PKM-Pi. Secara garis besar, PKM-PI dibagi menjadi dua, yaitu luaran utama dan luaran tambahan, dimana dari masing-masing memiliki beberapa hal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat sebagai berikut.

1. Laporan kemajuan
Luaran PKM PI terdapat yang disebut dengan laporan kemajuan. Jadi laporan kemajuan dibuat sesuai dengan pedoman pelaksanaan PKM-PI.

2. Laporan akhir
Tidak jauh berbeda dengan laporan kemajuan. Pada laporan akhir pun juga juga ditulis berdasarkan pedoman pelaksanaan PKM-PI.

3. Buku pedoman mitra
Ada yang disebut buku pedoman mitra, yaitu laporan yang berisi petunjuk operasional termasuk kegiatan operasional. Umumnya bentuknya masih dalam bentuk buku manual yang banyak dibutuhkan oleh mitra.

4. Akun media sosial
Sementara akun media sosial adalah luaran yang memang diperuntukan untuk tim PKM untuk menyampaikan informasi, promosi terkait dengan program mereka. Nah, di sinilah mahasiswa tidak bisa membuat konten seenaknya. Mahasiswa harus mentaati persyaratan yang telah dibuat pihak panitia.

Perbedaan PKM PI dan PKM PM
Jika di atas kita fokus mengulas PKM PI, maka ada juga yang disebut PKM PM. Ada yang tahu perbedaan keduanya? Buat kamu yang belum tahu perbedaan diantara keduanya, langsung saja kita ulas perbedaanantara pkm PI dan PKM PM di bawah ini.

PKM PM
PKM PM kepanjangan dari Pengabdian kepada masyarakat. Sudah terlihat dari namanya, ada kata “pengabdian” yang identik dengan kerja sosial yang mengutamakan kepedulian dan empati dari si mahasiswa. Dimana mahasiswa dituntut untuk menolong masyarakat tanpa memikirkan atau berorientasi pada profit. Jadi mahasiswa dituntut untuk memberikan problem solving ke masyarakat lewat ilmu-ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah.

PKM-PI
Seperti yang disinggung dan diulas di atas, jika PKM PI adalah PKM yang menonjolkan bidang ilmiah, termasuk hal-hal yang masih ada kaitannya dengan manajemen mitra. Kebalikan dari PKM-PM, Pada PKM-PI lebih berorientasi pada keuntungan profit. Jadi seorang mahasiswa harus tahu bagaimana caranya mendapatkan profit lewat ilmu yang sudah dipelajari selama di bangku kuliah.

Contoh judul PKM PI
Setelah mengintip pengertian, tujuan, luaran dan perbedaan PKM PI dan PKM PM, mungkin kamu penasaran seperti apa sih contoh judul PKM PI itu? Nah untuk mengetahui jawabannya, bisa intip sebagai berikut.

Inovasi Alat Pemotong Kacang Tanah Ergonomis dengan Mekanisme Perpetual Motion untuk UMKM Peyek Ibu Yati di Kabupaten Tangerang.
Cabinet Dryer Sago Sugar: Inovasi Penerapan Teknologi Cabinet Dryer Dalam Pengeringan Gula Sagu Bubuk Pada Kelompok UP2K Desa Sungai Tohor.
Smartquail Incubator Untuk Smart Farmer
Teknologi Micro Bubble Berbasis Solar Cell Untuk Meningkatkan Hasil Panen Sayur Pada Sistem Hidroponik Rakit Apung.
Pemanfaatan Solar Panel Pengganti Listrik Sebagai Upaya Pembasmian Hama Pada Tanaman Bawang Merah di Desa Sampung Kabupaten Ponorogo
Itulah sedikit ulasan tentang PKM PI. Semoga dengan pembahasan yang singkat ini cukup memberikan gambaran tentang apa itu PKM PI. Dan, jika kamu yakin, tidak ada salahnya ikut mendaftar dan mencoba peruntungan kreatif ini. (Irukawa Elisa)

Sumber: https://deepublishstore.com/blog/pkm-pi/

Posted on Leave a comment

Pengujian Hipotesis: Pengertian, Tujuan dan Langkah

Mengapa hipotesis harus diuji? Sebuah pertanyaan yang umum dipertanyakan oleh mahasiswa atau peneliti akhir semester.  Yap, saat kamu mengerjakan skripsi, kamu akan berhadapan dengan hipotesis. 

Kehadiran hipotesis dalam penelitian itu perlu dilakukan pengujian. Setidaknya dengan menguji hipotesis tersebut peneliti akan menemukan problems solving yang diperoleh secara ilmiah ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Lalu apa sih yang dimaksud dengan hipotesis? Secara sederhana, hipotesis adalah jawaban sementara, atau ide penelitian yang mana ide tersebut masih dipertanyakan kebenarannya. Salah satu untuk menjawabnya dengan melakukan penelitian secara ilmiah. 

Hipotesis dapat diartikan sebagai opini penulis yang masih diragukan kebenarannya. Maka untuk mendapatkan kepastian, perlu diuji coba dan diteliti dengan teori ataupun dengan eksperimen. 

Menurut Sugiyono, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah inilah yang nantinya akan menjadi pertanyaan. Sementara menurut James E Greighton, hipotesis adalah dukungan tentative yang memprediksi kondisi situasi yang diamati oleh penulis. Ada juga pendapat dari Goode dan Han, Jika hipotesis adalah proposisi yang digunakan untuk menguji dan menentukan validitas. Jadi hipotesis adalah sesuatu hal yang perlu dilakukan pencarian.

Tujuan Uji Hipotesis 

adapun tujuan hipotesis penelitian. dimana tujuan ini seringkali dijadikan landasaran, kenapa perlu dilakukan penelitian. Penasaran, apa saja sih tujuan hipotesis? Intip sebagai berikut.

1. Sebagai Penjelasan Sementara Terhadap Gejala 

Salah satu tujuan uji hipotesis penelitian adalah sebagai jawaban sementara terhadap gejala atau permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Dimana gejala-gejala yang muncul dan yang ditemukan oleh peneliti tidak serta merta menjadi dasar pengambilan solusi. Tetapi masih perlu diberi tindakan terlebih dahulu. Hingga pada akhir penelitian, akan menghasilkan apakah jawaban sementara tersebut sesuai dengan gejala yang ada atau sebaliknya. 

2. Memberikan Pernyataan Hubungan Yang Bisa Diuji 

Adapun tujuan pengujian hipotesis,yaitu membantu dalam memberikan pernyataan hubungan yang diuji. Dimana pernyataan ini banyak membantu peneliti untuk melihat dan mengarah penelitian itu sendiri. 

3. Melahirkan Penemuan, Ilmu Murni atau Ilmu Baru 

Adapun tujuan pengujian hipotesis, yaitu melahirkan ilmu murni atau ilmu baru. Jadi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, barangkali ditemukan peluang atau bagian yang terlewatkan, dan kemudian dapat diteliti lagi. Atau dari hasil pengujian hipotesis, akan melahirkan fakta dan sudut pandang baru yang jika dikembangkan bisa menjadi ilmu murni  atau ilmu baru. 

4. Memberikan Kerangka Laporan Penelitian 

Adapun tujuan pengujian hipotesis, tidak lain memberikan kerangka laporan penelitian. dimana kerangka ini sangat penting untuk peneliti untuk menyusun laporan secara runtut dan terstruktur.  Sehingga peneliti bisa menyampaikan secara kronologis, dan masuk akal. Sehingga memudahkan pembaca untuk memahami  hasil penelitian tersebut. 

5. Memberikan Arahan Penelitian

Tujuan terakhir adalah, memberikan arahan penelitian. tidak dapat dipungkiri saat di lapangan, peneliti sering mengalami distraksi. Baik distraksi dari faktor internal maupun dari faktor eksternal.  Belum lagi distraksi yang bersifat teknis dan saat pengambilan data di lapangan. Setidaknya, dengan kehadiran hipotesis, peneliti bisa lebih terarah dan terukur.

Sebelum ke pengujian hipotesis, baca dan pahami dahulu tentang 5 cara membuat hipotesis penelitiian yang baik

Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis

buat kamu yang saat ini mendekati skripsian atau melakukan penelitian ilmiah, maka penasaran bagaimana prosedur pengujian hipotesis penelitian bukan? Berikut adalah beberapa prosedurnya. 

1. Menentukan hipotesis Nol (H0) dang hipotesis alternatif (H1)

Jadi prosedur yang pertama kali adalah menentukan hipotesisnya terlebih dahulu. Sebuah penelitian tanpa hipotesis rasanya akan aneh dan sulit dijalankan. Nah, saat menentukan hipotesis pun ada istilah yang disebut hipotesis nol dan hipotesis alternatif.  Hipotesis nol akan dinyatakan “sama” atau “tidak sama”. Sebagai contoh.

Sebuah toko penjual sepeda, mengklaim bahwa mampu menjual sepeda sebanyak 35 unit per bulannya. Maka untuk membuktikan hipotesis di atas perlu dilakukan sebagai berikut.

H0:μ=35

kemudian ada tiga kemungkinan hipotesis alternatif yang bisa dirumuskan sebagai berikut.

H1:μ≠35

H1:μ>35

H1:μ<35

Dari data di atas, maka rumusan hipotesis berbeda-beda tergantung dari hipotesis alternatifnya. Sementara buat kita yang ingin melakukan uji hipotesis dapat menggunakan

H0:μ=35

H1:μ≠35

region. Sebaliknya, jika perhitungannya menggunakan software statistik bisa menggunakan p-value. 

5. Membuat Kesimpulan 

Langkah terakhir barulah membuat kesimpulan. Jika hasilnya menolak H0, maka kesimpulan didasarkan pada pernyataan H1. Sementara keputusan yang tidak menolak Ho, maka kesimpulan didasarkan pada yang dituliskan Ho.

Sebagai contoh,kasus penjualan sepeda sebulan bisa menjual 35 unit sepeda. Jika ingin dilakukan pengujian hipotesis, maka dapat menggunakan rumus

H0:μ=25

H1:μ≠25

Sementara jika hasil keputusannya tidak menolak HO, maka pernyataannya adalah rata-rata populasi penjualan sepeda per bulan sebanyak 35 unit dapat dibenarkan secara statistik. Berlaku sebaliknya, apabila keputusan menolak HO, maka pernyataannya bahwa rata-rata populasi penjualan sepeda 25 per bulan secara statistik berbeda dengan 35 unit.

Itulah beberapa langkah pengujian hipotesis yang bisa kamu coba eksplore. Jika kamu masih kurang puas, kamu bisa buka kuliah kamu tentang metodologi penelitian. biasanya setiap masing-masing perguruan tinggi memiliki buku panduannya dan langkah-langkah secara spesifik.

Atau bisa juga menkonsultasikan dengan dosen pembimbing. Karena biasanya penelitian skripsi tidak lepas dengan dosen pembimbing sebagai pengarah. Dimana dosen pembimbing juga yang tahu metode dan tahu strategi untuk memperolehnya. 

Sumber : https://deepublishstore.com/blog/pengujian-hipotesis/

Posted on Leave a comment

Membangunkan Potensi Diri

Membangunkan Potensi Diri – Setiap manusia memiliki potensi masing-masing, potensi ini sering kita sebut dengan bakat. Ada yang bilang “kamu memiliki bakat terpendam”, bakat terpendam ini bisa kita sebut juga potensi yang tertidur yang perlu kita bangunkan agar dapat memberi lebih terhadap diri kita sendiri.

TIPS : Membangunkan Potensi Diri

Manusia-manusia sedang tertidur. Tertidur karena belum menyadari dan menggunakan semua potensi yang ada dalam pribadi. DI awal, buku ini mengajak para pembaca supaya benar-benar ‘bangun’ dan merasakan hidup yang benar-benar hidup.

Saat sudah terbangun, ada banyak tantangan yang menghadang. Salah satunya yaitu penjara kehidupan. Seringkali manusia terjebak dengan suatu hal dan lainnya, yang telah memberikan label ‘hebat’ pada dirinya. Sayangnya, itu hanyalah label. Bukan sebenar-benarnya kondisi. Hal-hal yang membatasi manusia untuk mengembangkan potensi dirinya adalah label-label dari pendidikan, pengalaman, bakat, keberuntungan, usia, fisik/kesehatan, dan kepribadian.

Pernah mendengar atau berkata seperti, “Ah, saya kan cuman lulusan S1”, “Saya belum berpengalaman”, “Kayaknya nggak bakat deh”, “Nggak hoki nih”, “Kan aku masih muda”, “Yah, aku kan orangnya emang kayak gini”. Mulai sekarang, STOP! Hentikan. Apabila mulai berpikir seperti itu, STOP! Berhenti. Tidak perlu dipikirkan sama sekali. Terus saja maju ke depan.

Pikiran layaknya pisau bermata dua. Ketajamannya bisa membawa manfaat juga kesengsaraan bila tidak digunakan sebaik-baiknya. Karena akal adalah hal yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya, maka perlakukan pikiran dan akal dengan sehat dan hati-hati. Satu, jaga pola pikir agar tetap terbuka dengan hal-hal baru. Hal-hal baru apa saja? Apa pun, baik ide, pengalaman, usulan, strategi, peluang, dan masih banyak lagi.

Ternyata, yang membedakan satu manusia dengan manusia lainnya adalah pikiran masing-masing, Kenapa? Karena tiap manusia punya alat saring di pikirannya yang menjadikan tiap informasi nilainya berbeda pada masing-masing individu.

Tipe filter di pikiran manusia ada tiga yaitu pertama, deletion. Saking canggihnya pikiran, ia dengan otomatis menghapus informasi-informasi yang irelevan untuk kita, seperti benda apa saja yang berwarna hijau di sekeliling kita saat ini. Sangat tidak penting bukan? Akan menjadi tidak sesuai apabila pikiran Anda menghapus informasi-informasi yang sebenarnya Anda butuhkan.

Misal, tugas-tugas pekerjaan Anda atau di manakah Anda menaruh kunci rumah untuk terakhir kalinya. Cara paling sederhana untuk mencegah pikiran untuk menghapus satu informasi adalah dengan memberikan catatan mental atau mental note atau bahasa kerennya ‘mbatin’ dalam hati, ‘ini penting, diingat-ingat ya, ini begini begini’.

Dua, distorsi. Tanpa sadar, seringkali pikiran kita mempermainkan kita tanpa kita sadari. Nah, distorsi adalah pemberian nilai lebih atau kurang kepada hal-hal yang ada pada diri atau di luar diri. Misalnya, anak muda yang punya cara pandang “Sukses itu sulit” akan berbeda dengan anak muda yang memiliki cara pandang “Sukses itu memang tidak mudah, tapi itu bisa kok”. Segala hal yang ada di bumi ini sifatnya netral, kita-lah, manusia yang menetapkan nilainya, apakah positif atau negatif.

Tiga, generalisasi. Di konteks sosial masyarakat, isitilah ini sering dilarang untuk ada. Misal, “Jangan di-generalisasi dong kalau orang dari suku A itu orangnya keras dan pemarah”.

Padahal, generalisasi sudah menjadi nature manusia. Mau dia dilarang pun, proses itu tetap ada di pikiran manusia. Untuk konteks sosial masyarakat, memang sebaiknya diminimalkan, namun, bisakah ia dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pribadi manusia? Bisa lho. Caranya? Mampu atau tidak mampunya manusia untuk melakukan sesuatu salah satunya ditentukan oleh rasa percayanya terhadap kemampuannya.

Bagaimana bila rasa percaya terhadap kemampuannya menipis atau hampir hilang sama sekali? Lakukan generalisasi. Gali dalam-dalam pengalaman apapun yang menunjukkan kemampuan pribadi. Kalau dulu saja bisa, kenapa sekarang tidak? Dulu bisa, sekarang lebih mungkin dong buat jauh lebih bisa.

Sumber: https://deepublishstore.com/blog/membangunkan-potensi-diri/