Buku Kapital Multikultural Pesantren- Sauqi Futaq-Deepublish-Original

Rp178.500

Judul: Kapital Multikultural Pesantren
Penulis: Sauqi Futaqi
Ukuran : x, 223 hlm, Uk: 17.5×25 cm
ISBN : 978-623-02-0427-2

Studi tentang kapital multikultural dalam buku ini ingin menambah khazanah baru bagi wacana multikultural dan pendidikan multikultural. Apalagi, dalam perkembangan studi multikultural, keragaman sering kali dipandang sebagai problem/masalah yang harus diselesaikan melalui praktik pendidikan multikultural. Padahal, keragaman tersebut justru merupakan aset yang berharga apabila dikelola dan didayagunakan secara maksimal. Kajian ini juga ingin memperlihatkan bahwa pendidikan Islam, terutama pesantren, memiliki seperangkat modal/aset yang tidak kecil dalam merespons isu-isu tentang keragaman, heterogenitas, dan multikultural.

Kajian kapital multikultural di dua pesantren, yakni pesantren Al-Qodir dan Aswaja-Nusantara Yogyakarta memperlihatkan bahwa bagi kedua pesantren ini, realitas multikultural tidak dipahami sebagai problem, melainkan sebagai aset/kapital yang harus dikelola dan didayagunakan. Namun, kedua pesantren tersebut juga memiliki karakteristik masing-masing dalam penggunaan aset multikultural tersebut.

Berbagai kegiatan pendidikan di pesantren yang melibatkan santri dan kelompok budaya dan agama lain tersebut menunjukkan pemanfaatan kapital multikultural sebagai basis utama dalam menjalankan proses pembelajaran secara praktis di pesantren Al-Qodir tentang mulikulturalisme yang diantaranya dalam bentuk toleransi, dialog dan kerja sama lintas agama. Untuk membangun kepercayaan sosial di kalangan lintas agama, pesantren juga sering kali menghadiri undangan acara yang diselenggarakan komunitas agama lain. Bahkan, para santri dari pesantren Al Qodir juga turut hadir dalam peresmian Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Cangkringan yang diresmikan pada tanggal 28 November 2013.

Description

Judul: Kapital Multikultural Pesantren
Penulis: Sauqi Futaqi
Ukuran : x, 223 hlm, Uk: 17.5×25 cm
ISBN : 978-623-02-0427-2

Studi tentang kapital multikultural dalam buku ini ingin menambah khazanah baru bagi wacana multikultural dan pendidikan multikultural. Apalagi, dalam perkembangan studi multikultural, keragaman sering kali dipandang sebagai problem/masalah yang harus diselesaikan melalui praktik pendidikan multikultural. Padahal, keragaman tersebut justru merupakan aset yang berharga apabila dikelola dan didayagunakan secara maksimal. Kajian ini juga ingin memperlihatkan bahwa pendidikan Islam, terutama pesantren, memiliki seperangkat modal/aset yang tidak kecil dalam merespons isu-isu tentang keragaman, heterogenitas, dan multikultural.

Kajian kapital multikultural di dua pesantren, yakni pesantren Al-Qodir dan Aswaja-Nusantara Yogyakarta memperlihatkan bahwa bagi kedua pesantren ini, realitas multikultural tidak dipahami sebagai problem, melainkan sebagai aset/kapital yang harus dikelola dan didayagunakan. Namun, kedua pesantren tersebut juga memiliki karakteristik masing-masing dalam penggunaan aset multikultural tersebut.

Berbagai kegiatan pendidikan di pesantren yang melibatkan santri dan kelompok budaya dan agama lain tersebut menunjukkan pemanfaatan kapital multikultural sebagai basis utama dalam menjalankan proses pembelajaran secara praktis di pesantren Al-Qodir tentang mulikulturalisme yang diantaranya dalam bentuk toleransi, dialog dan kerja sama lintas agama. Untuk membangun kepercayaan sosial di kalangan lintas agama, pesantren juga sering kali menghadiri undangan acara yang diselenggarakan komunitas agama lain. Bahkan, para santri dari pesantren Al Qodir juga turut hadir dalam peresmian Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Cangkringan yang diresmikan pada tanggal 28 November 2013.

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.