Deepublish Buku Pengelolaan Fosfat Pada Tanah Ultisol – Kasifah

Rp98.000

Buku Pengelolaan Fosfat Pada Tanah Ultisol

Penulis: Dr. Ir. Kasifah, M.P.
ISBN: 978-623-02-4826-9
Ukuran: xii, 107 hlm, 15.523 cm
Tahun Terbit 2022
Penerbit Deepublish

Ultisol di Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua membentang luas sekira 48,3 juta hektare. Di Sulawesi Selatan, luas ultisol berkisar 1.529.242 ha (Mulyani et al., 2004; Puslitbangtanak, 2000). Ultisol didefinisikan sebagai tanah mineral yang berkembang, melapuk seiring berjalannya waktu, dan terjadi pencucian secara intensif. Pada daerah yang beriklim basah dengan curah hujan yang lebih dari 2000 mm per tahun tanpa bulan kering membuat lahan sangat mudah membentuk ultisol. Curah hujan tinggi juga memengaruhi tanah ultisol, karena hal tersebut mengakibatkan laju reaksi kimia berjalan sangat cepat, sehingga proses pelapukan dan pencucian pun turut berjalan cepat. Hal tersebut yang mengubah tanah menjadi masam (Giaveno dan Filho, 2000; Miranda et al., 2005). Selain itu, kandungan Al, Fe, dan Mn kian tinggi sehingga menimbulkan sifat racun bagi tanaman. Pada daerah tropis, suhu tinggi dapat membentuk mineral liat yang didominasi oleh mineral liat kaolinit dan gibsit dan sebab pencucian ini terbentuklah horizon albik di lapisan tanah bawah. Berkenaan dengan pencucian liat. Terbentuk pula podsolisasi di mana sesquioksida besi dipindahkan dari horizon albik ke argilik. Dalam horizon argilik ini terkandung liat yang lebih tinggi ketimbang horizon di atasnya (Mulyani et al., 2004).

Kategori:

Deskripsi

Buku Pengelolaan Fosfat Pada Tanah Ultisol

Penulis: Dr. Ir. Kasifah, M.P.
ISBN: 978-623-02-4826-9
Ukuran: xii, 107 hlm, 15.523 cm
Tahun Terbit 2022
Penerbit Deepublish

Ultisol di Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua membentang luas sekira 48,3 juta hektare. Di Sulawesi Selatan, luas ultisol berkisar 1.529.242 ha (Mulyani et al., 2004; Puslitbangtanak, 2000). Ultisol didefinisikan sebagai tanah mineral yang berkembang, melapuk seiring berjalannya waktu, dan terjadi pencucian secara intensif. Pada daerah yang beriklim basah dengan curah hujan yang lebih dari 2000 mm per tahun tanpa bulan kering membuat lahan sangat mudah membentuk ultisol. Curah hujan tinggi juga memengaruhi tanah ultisol, karena hal tersebut mengakibatkan laju reaksi kimia berjalan sangat cepat, sehingga proses pelapukan dan pencucian pun turut berjalan cepat. Hal tersebut yang mengubah tanah menjadi masam (Giaveno dan Filho, 2000; Miranda et al., 2005). Selain itu, kandungan Al, Fe, dan Mn kian tinggi sehingga menimbulkan sifat racun bagi tanaman. Pada daerah tropis, suhu tinggi dapat membentuk mineral liat yang didominasi oleh mineral liat kaolinit dan gibsit dan sebab pencucian ini terbentuklah horizon albik di lapisan tanah bawah. Berkenaan dengan pencucian liat. Terbentuk pula podsolisasi di mana sesquioksida besi dipindahkan dari horizon albik ke argilik. Dalam horizon argilik ini terkandung liat yang lebih tinggi ketimbang horizon di atasnya (Mulyani et al., 2004).

Ulasan

Belum ada ulasan.

Hanya pelanggan yang sudah login dan telah membeli produk ini yang dapat memberikan ulasan.