Mengurai Benang-benang Kusut BUMN Almizan Ulfa dkk Deepublish

Rp208.000

Buku Mengurai Benang-benang Kusut BUMN

Penulis : Almizan Ulfa
Editor: Hasan Zein Mahmud

xxviii, 384 hlm.; Uk:17.5×25 cm
ISBN 978- 602-453-267-3
Cetakan Agustus-2017.

Di negara-negara dengan demokrasi yang baik menarik untuk memperhatikan dua arus suara yang dominan: suara penguasa dan suara peneliti. Peneliti selalu menyuarakan kesalahan dan penguasa selalu menyuarakan keberhasilan. Orang yang sama suaranya akan berbeda ketika masih menjadi peneliti/pengamat dengan ketika menjadi penguasa seperti menteri negara, misalnya. Kondisi seperti ini terlihat jelas dalam kasus Sri Muljani Indrawati ketika masih menjadi peneliti UI dan ketika Beliau diberikan amanah sebagai Menteri Keuangan. Hal yang relatif sama juga berlaku untuk M. Chotib Basri, Boediono, dan Tanri Abeng. Saya kira tidak ada yang salah disini dan itu fitrah dari masing-masing jabatan dan berlaku secara universal.

Sejalan dengan pemikiran diatas, buku ini, yang ditulis oleh Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI, mencoba building public awareness atas berbagai policy mistakes berpola estafet pada sektor BUMN Indonesia yang terlanjur dilakukan oleh ruling parties sejauh ini. Lingkaran-lingkaran public awareness itu diharapkan dapat bertambah dan/atau membesar secepat mungkin. Terminalnya adalah tergugahnya secara efektif key stake holders BUMN untuk secara cepat dan akurat membenahi sektor BUMN ini.

Beberapa negara dapat membanggakan kinerja yang gemilang dari BUMN (SOEs) mereka yang mencakup daya saing yang tinggi, go global, dan memberikan kontribusi yang besar untuk penerimaan negera. Dua negara yang demikian dan sering menjadi rujukan Indonesia adalah Singapura dan Malaysia. Singapura itu memiliki BUMN bandara dan pelabuhan laut yang sangat efisien dan secara keseluruhan BUMN disini dikelola oleh holding Temasek (tidak ada kementerian BUMN). Sedangkan Malaysia memiliki holding Khazanah yang kinerja dan efisiensi nya mendapat banyak apresiasi global.

WhatsApp

Description

Buku Mengurai Benang-benang Kusut BUMN

Penulis : Almizan Ulfa
Editor: Hasan Zein Mahmud

xxviii, 384 hlm.; Uk:17.5×25 cm
ISBN 978- 602-453-267-3
Cetakan Agustus-2017.

Di negara-negara dengan demokrasi yang baik menarik untuk memperhatikan dua arus suara yang dominan: suara penguasa dan suara peneliti. Peneliti selalu menyuarakan kesalahan dan penguasa selalu menyuarakan keberhasilan. Orang yang sama suaranya akan berbeda ketika masih menjadi peneliti/pengamat dengan ketika menjadi penguasa seperti menteri negara, misalnya. Kondisi seperti ini terlihat jelas dalam kasus Sri Muljani Indrawati ketika masih menjadi peneliti UI dan ketika Beliau diberikan amanah sebagai Menteri Keuangan. Hal yang relatif sama juga berlaku untuk M. Chotib Basri, Boediono, dan Tanri Abeng. Saya kira tidak ada yang salah disini dan itu fitrah dari masing-masing jabatan dan berlaku secara universal.

Sejalan dengan pemikiran diatas, buku ini, yang ditulis oleh Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI, mencoba building public awareness atas berbagai policy mistakes berpola estafet pada sektor BUMN Indonesia yang terlanjur dilakukan oleh ruling parties sejauh ini. Lingkaran-lingkaran public awareness itu diharapkan dapat bertambah dan/atau membesar secepat mungkin. Terminalnya adalah tergugahnya secara efektif key stake holders BUMN untuk secara cepat dan akurat membenahi sektor BUMN ini.

Beberapa negara dapat membanggakan kinerja yang gemilang dari BUMN (SOEs) mereka yang mencakup daya saing yang tinggi, go global, dan memberikan kontribusi yang besar untuk penerimaan negera. Dua negara yang demikian dan sering menjadi rujukan Indonesia adalah Singapura dan Malaysia. Singapura itu memiliki BUMN bandara dan pelabuhan laut yang sangat efisien dan secara keseluruhan BUMN disini dikelola oleh holding Temasek (tidak ada kementerian BUMN). Sedangkan Malaysia memiliki holding Khazanah yang kinerja dan efisiensi nya mendapat banyak apresiasi global.

Additional information

Weight 300 g
Dimensions 23 × 16 × 2 cm